Aku berkesempatan mengajar seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) . Anak ini menderita down syndrome. Walaupun sangat lambat dalam menerima pelajaran, Tapi dia sangat rajin berlatih jadi setiap les selalu ada kemajuan. umurnya 14 tahun, tapi cara berpikirnya masih seperti anak kelas 4sd.
Naah, ceritanya Saat ini dia sudah mulai puber, sudah mulai menyukai lawan jenis. jadi dia suka cerita tentang teman cowoknya yang dia aku-aku sebagai pacarnya. Iya dia “aku-aku” pacar. Karena kata mamanya si cowok itu cuma temennya.
Suatu saat dia ingin tau mengenai saya.
murid: “kakak udah punya pacar?”
me: “kakak udah punya suami”
Murid:” suami itu apa?”
Me: “suami.. ya suami istri, kayak mama sama papa kamu”
Murid:”oooo..” *tampak mengerti*
—— beberapa menit setelah main satu lagu—-
murid: “suami kakak perempuan atau laki-laki?”
me: *sambil menahan tawa, rupanya dia blm ngerti arti suami*
“suami kakak laki-laki”
murid: “cieeeee…. pacar yah?”
Me: *ketawa beneran saking ga tahan lucunya, sambil bingung mau njawab apa..